Sabtu, 03 September 2011

Di dalam suatu RDBMS termasuk MySQL, tentunya sudah menjadi suatu kewajaran jika dalam satu database dapat terdiri dari beberapa tabel. Masing-masing tabel tersebut dapat berhubungan (berelasi) satu sama lain. Relasi antar-tabel dapat berupa relasi 1-1 (one-to-one), 1-M (one-to-many), atau M-N (many-to-many). Sebagai contoh terlihat pada gambar pemodelan data konseptual (class diagram) di bawah ini. Tabel pelanggan berhubungan dengan pesan, pesan dengan barang, dsb. Pada pembuatan suatu aplikasi, terkadang kita juga memerlukan tampilan data yang tidak hanya berasal dari 1 (satu) tabel, namun bisa dari beberapa tabel sekaligus. Contohnya, dari class diagram di bawah, kita ingin menampilkan nama pelanggan berikut transaksi yang pernah dilakukannya. Dari contoh tersebut, kita harus bisa menggabungkan minimal dua tabel, yaitu pelanggan dan pesan. Untuk menggabungkan 2 (dua) atau lebih tabel, kita dapat menggunakan bentuk perintah JOIN. Dalam tutorial ini, akan dijelaskan secara bertahap mengenai bagaimana menggabungkan dua tabel atau lebih, terutama untuk menampilkan data yang berasal dari beberapa tabel. Contoh-contoh dalam tutorial ini secara khusus telah dicoba di database MySQL, namun demikian secara umum perintah penggabungan tabel di semua jenis database tidak jauh berbeda alias sama. Sebelum belajar mengenai perintah penggabungan tabel, perlu dipersiapkan tabel-tabel yang akan dijadikan sebagai bahan latihan dan contoh dalam tutorial ini. Kita akan menggunakan tabel rancangan sistem pemesanan barang (pembelian) sederhana berikut ini. Untuk membuatnya, Anda dapat menggunakan tools seperti PHPMyAdmin dan MySQLFront atau dapat juga melalui command-prompt. Jika diperlukan, pelajari kembali postingan saya sebelumnya mengenai administrasi database MySQL dengan PHPMyAdmin dan juga dasar-dasar perintah SQL. Jangan lupa isikan beberapa contoh data ke tabel-tabel yang sudah Anda buat. Contoh Class Diagram Sistem Pembelian 1. Inner Join Dengan inner join, tabel akan digabungkan dua arah, sehingga tidak ada data yang NULL di satu sisi. Sebagai contoh, kita akan menggabungkan tabel pelanggan dan pesan dimana kita akan menampilkan daftar pelanggan yang pernah melakukan pemesanan (transaksi). Misalkan isi tabel pelanggan dan pesan adalah sebagai berikut : Tabel pelanggan (hanya ditampilkan field id_pelanggan, nm_pelanggan dan email) Contoh isi tabel pelanggan Tabel pesan. Contoh isi tabel pesan Cara #1. Inner Join dengan WHERE. Penggabungan dengan klausa WHERE memiliki bentuk umum sebagai berikut: SELECT tabel1.*, tabel2.* FROM tabel1, tabel2 WHERE tabel1.PK=tabel2.FK; Berikut ini perintah SQL untuk menggabungkan tabel pelanggan dan pesan: SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan, pesan.id_pesan, pesan.tgl_pesan FROM pelanggan, pesan WHERE pelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan; Hasilnya sebagai berikut: Hasil Penggabungan 2 Tabel dengan WHERE Pada hasil perintah query di atas terlihat bahwa terdapat 5 (lima) transaksi yang dilakukan oleh 3 (tiga) orang pelanggan. Jika kita lihat kembali isi tabel pelanggan di atas, maka terdapat satu pelanggan yang tidak ditampilkan yaitu yang memiliki id pelanggan P0003. Pelanggan tersebut tidak ditampilkan karena belum pernah melakukan transaksi. Cara #1. Inner Join dengan klausa INNER JOIN. Berikut ini bentuk umumnya: SELECT tabel1.*, tabel2.* FROM tabel1 INNER JOIN tabel2 ON tabel1.PK=tabel2.FK; Dan berikut ini perintah SQL penggabungan tabel pelanggan dan pesan. SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan, pesan.id_pesan, pesan.tgl_pesan FROM pelanggan INNER JOIN pesan ON pelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan; Hasilnya akan sama dengan gambar di atas (cara #1).